Selasa, 12 Januari 2016

Pengertian Akuntansi Syariah



Secara Etimologis, Akuntansi syariah berawal dari bahasa arab "Muhasabah" yang juga berarti kata "Hisab" yang memiliki arti menimbang, memperhitungkan, mengkalkulasi, mendata atau menghisab yang dalam konteks ini berarti menghitung secara teliti yang harus dicatat kedalam pembukuan tertentu.

Konsep Akuntansi Syariah secara garis besar hampir sama dengan konsep akuntansi konvensional yant terdiri atas Entitas Bisnis, Kesinambungan, Stabilitas Daya Beli Unit Moneter serta Periode Akuntansi.


Pengertian Akuntansi Syariah adalah ilmu akuntansi yang lebih berorientasi sosial, tidak hanya menjadi alat dalam mengartikan fenomena fenomena ekonomi yang berukuran moneter, namun juga menjadi sebuah metode yang menjelaskan bagaimana fenomena fenomena ekonomi tersebut berjalan didalam masyarakat berdalandaskan ajaran islam. Akuntansi Syariah didalamnya termasuk isu isu yang tidak umum dipikirkan oleh akuntansi konvensional. Akuntansi merupakan salah satu bentuk perhitungan yang menganjurkan transaksi apa yang boleh dan apa yang dilarang. Akuntansi Syariah pada realita bisa terefleksikan pada akuntansi zakat.
Akuntansi Syariah menurut Sofyan S. Harahap pada prinsipnya adalah tentang penggunaan ilmu akuntansi didalam menjalankan syari'ah islam. (yang ditulis dalam bukunya: Akuntansi Sosial Ekonomi dan Akuntansi Islam : 56)

Akuntansi Zakat memperlihatkan proses dimana harta atau kekayaan yang diperoleh oleh perusahaan dengan cara yang halal menurut syariat islam. Hal ini merupakan sebuah contoh dari turunan hisab (perhitungan) yang merupakan bidang dari akuntansi yang menekankan pertanggungjawaban (accountability)

Melihat pengertian diatas, Akuntansi syariah juga bisa didefinisikan sebagai suatu kegiatan dalam mengidentifikasi, mengklarifikasi serta melaporkan kegiatan ekonomi yang berdasarkan prinsip kaidah kaidah syariah yang ditentukan seperti kegiatan ekonomi yang mengandung riba, judi, penipuan, barang barang yang tidak halal, barang atau jasa yang membahayakan maupun yang mengandung kezaliman yang nantinya akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi oleh sebuah entitas usaha.

Akuntansi syariah dapat dengan mudah diterapkan sejauh bahwa transaksi transaksi ekonomi yang ada masih sesuai dengan konsep syariah dalam agama islam. Transaksi transaksi yang keluar dari konsep syariah tidak bisa dilakukan pencatatan karena melanggar syarat syariat semisal transaksi yang mengandung riba, perjudian, transaksi jual beli minuman keras, rokok, prostisusi dan transaksi lainnya yang tidak sesuai dengan syariah. Untuk memahami akuntansi syariah maka diperlukan suatu pemahaman yang benar benar berhubungan dengan Islam dan substansinya didalam kehidupan manusia.

Akuntansi syariah ada dua versi :

  • Akuntansi syariah yang yang secara nyata telah diterapkan pada era dimana masyarakat menggunakan sistem nilai Islami khususnya pada era Nabi SAW, Khulaurrasyidiin, dan pemerintah Islam lainnya.
  • Akuntansi syariah yang saat ini muncul dalam era dimana kegiatan ekonomi dan sosial dikuasai ( dihegemony) oleh sistem nilai kapitalis yang berbeda dari sistem nilai Islam.

Kedua jenis akuntansi itu bisa berbeda dalam merespon situasi masyarakat yang ada pada masanya. Tentu akuntansi adalah produk masanya yang harus mengikuti kebutuhan masyarakat akan informasi yang disuplainya” private perkantoran

Kerangka konseptual akuntansi syariah juga dibangun dari tujuan yang pada akhirnya digunakan untuk merumuskan teknik akuntansi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar