Selasa, 15 Desember 2015

mengenal siklus akuntansi

Siklus Akuntansi
siklus akuntansi adalah proses penyediaan informasi keuangan yang meliputi, pencatatan, pengihksaran, sampai dengan tahap penyusunan laporan keuangan dalam suatu orgaanisasi/perusahaan.

Secara umum bentuk siklus akuntansi perusahaan jasa meliputi:
Pembuatan bukti transaksi
Membuat jurnal/buku harian atas transaksi yang terjadi sesuai berdasarkan tanggal transaksi
Pemindahbukuan dari jurnal ke buku besar (pembuatan buku besar)
Membuat ayat jurnal penyesuaian
Pembuatan kertas kerja
Menyusun laporan keungan
Membuat jurnal penutup
Penutupan buku besar
Neraca sisa/saldo setelah penutupan
Membuat jurnal pembalik

Sebagaimana sebuah metode, akuntansi juga mempunyai tahapan–tahapan yang harus dijalani untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Secara umum laporan keuangan yang akan didapatkan di akhir proses akuntansi adalah hasil dari semua proses pencatatan yang dilakukan, mulai dari pencatatan transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan yang terjadi terus menerus dan berulang – ulang. Proses inilah yang disebut dengan siklus akuntansi.

Menurut C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess (1999:86), siklus akuntansi (Accounting sycle) didefinisikan sebagai berikut: Siklus akuntansi adalah prosedur utama prinsip akuntansi yang digunakan untuk memproses transaksi selama suatu periode.

Sedangkan pengertian siklus akuntansi menurut Soemarso S.R adalah sebagai berikut: Siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya yang terjadi secara berulang–ulang dan terus menerus (Soemarso, 2004:90). hal-hal berkaitan dengan akuntansi

Siklus akuntansi terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Mendokumenkan bukti transaksi

Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah analisis bukti transaksi dan kejadian tertentu lainnya. Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau lembaga. Transaksi-transaksi tersebut seperti transaksi penjualan, pembelian, transaksi-transaksi mengenai biaya dan hubungannya dengan bank di catat dalam bukti formil kemudian dikumpulkan secara sistematis sebagai dasar pencatatan selanjutnya.
Mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian)

Setelah mendokumenkan bukti transaksi, langkah selanjutnya adalah mencatat transaksi dalam buku harian atau jurnal. Buku–buku harian tersebut minimal terdiri dari buku kas, buku penjualan, dan buku pembelian. Buku jurnal adalah media untuk mencatat transaksi secara kronologis (urut waktu).
Pemindah bukuan (posting) ke Buku Besar. training komputer akuntansi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar